Gue

Foto saya
Bogor, Jawa Barat, Indonesia
Seorang siswa yang sedang berevolusi menjadi mahasiswa. Jack of All Trades

Laman

Kamis, 20 November 2014

Vessel Monitoring Systems

     Sistem Pemantauan Kapan Perikanan atau yang biasa disebut Vessel Monitoring System (VMS) adalah suatu bentuk sistem di bidang perikanan yang bergungsi untuk memantau dan mengawasi aktifitas kapal ikan dengan menggunakan alat transmitter yang diletakkan pada kapal dan menggunakan satelit.
     
      Kita dapat mengetahui posisi, kecepatan, pola pergerakan kapal karena transmitter yang telah dipasang pada kapal akan memancarkan sinyal yang ditangkap satelit lalu diolah dan dikirim ke Pusat Pemantauan Kapal Perikanan, Direktorat Jenderal Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan di Jakarta. System ini menggunakan sistem near real time atau mendekati waktu saat terjadinya aktifitas tersebut. Untuk memfasilitasi pelayanan VMS, Direktorat Jenderal Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan membangun Website VMS, dengan begitu para pemilik kapal dapat memantau serta mengawasi setiap pergerakan kapal di laut.


      Dengan teknologi VMS, dapat dilakukan pemantauan kapal perikanan di wilayah perairan dengan luasan yang sangat variatif. Namun, VMS adalah sistem penjejakan (tracking system) yang hanya memberikan informasi mengenai kapal yang membawa peralatan transmitter. Kapal yang tidak berijin dan kapal lain yang tidak dilengkapi dengan transmitter yang sesuai tidak dapat terpantau oleh VMS.
      
      Teknologi VMS yang berbasis satelit memiliki tiga kompenen penting yang merupakan subsistem yaitu;
  1. Sebuah trasmitter atau transceiver yang dipasang di kapal perikanan untuk menunjukkan posisi kapal.
  2. Medium transmisi/sistem komunikasi yaitu sistem satelit sebgai wahana untuk mentrasmisikan informasi posisi kapal dari kapal perikanan ke Fisheries Monitoring Center (FMC).
  3. Fisheries Monitoring Center (FMC) untuk menerima, menyimpan, menampilkan dan mendistribusikan data.
      Mekanisme kerja VMS secara umum diawali dari transmitter yang mengirimkan data posisi kapal melalui siste satelit yang bereadar pada orbitnya di atas bumi. Di belahan bumi mana pun kapal berada, satelit akan menerima pesan dari kapal dan mengirimkan ke pusat pengolahan data satelit (processing center), dan kemudian data posisi kapal yang telah diolah disampaikan ke FMC. Posisi kapal terakhir akan secara terus-menerus dilaporkan kepada FMC.

Gambaran umum kerja VMS
       
      Tujuan dari Vessel Monitoring System adalah :
  1. Meningkatkan efektivitas pengelolaan sumberdaya ikan melalui pengendalian dan pemantauan terhadap kapal perikanan
  2. Miningkatkan efisiensi pengelolaan usaha perikanan
  3. Meningkatkan ketaatan kapal perikanan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
  4. Memperoleh data dan informasi kegiatan kapal perikanan dalam rangka pengelolaan sumberdaya ikan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan

       Selanjutnya  dengan  analisis  yang  lebih  mendalam,  menurut  Gallaher, data  VMS  memiliki 

potensi untuk berbagai penggunaan, sebagai berikut : 
  1. Dalam perlindungan dan pengawasan perikanan
  2. pengawasan terhadap upaya penangkapan;
  3. pengawasan terhadap daerah yang dilindungi/larangan tangkap;
  4. pengawasan terhadap pendaratan ilegal;
  5. pengawasan terhadap transshipment ilegal;
  6. meningkatkan efisensi kapal dan pesawat patroli;
  7. sebagai alat yang terpercaya untuk mencegah dan melawan illegal fishing.  
      Dalam pengelolaan sumberdaya perikanan
  1. Penghitungan upaya penangkapan: pada seluruhan perairan, pada daerah tertentu, atau perikanan tertentu. 
  2. Mengetahui daerah penangkapan (fishing ground).
  3. Sebagai acuan silang dengan data pendaratan dan hasil penelitian
  4. Untuk analisis perikanan yang dianggap di bawah tekanan atau tangkap lebih;
  5. Untuk analisis trend musiman dalam perikanan;
  6. Untuk tindakan pencegahan dalam mengalokasikan upaya dan kuota  penangkapan.
      Dalam pelayanan bagi usaha perikanan/industri
  1. Peluang untuk data sharing agar pengelolaan sumberdaya menjadi upaya yang dilakukan bersama-sama;
  2. Distribusi data real time untuk membantu operasi penangkapan, sehingga mencegah terjadinya illegal fishing.
  3. Meningkatkan keselamatan di laut (safety at sea) 
    
       Dengan adanya teknologi Vessel Monitoring System (VMS) ini, Indonesia diharapkan dapat memantau posisi serta aktifitas pergerakan kapal-kapal baik kapal asing maupun kapal lokal. Diterapkannya sistem pemantauan kapal ini dapat membantu Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam memonitoring kegiatan kapal perikanan yang berada di Indonesia agar dapat menghindari illegal, unreported and unregulated (IUU) fishing.
      

       
      Daftar Pustaka
  1. http://mukhtar-api.blogspot.com/2012/05/vms-pemantauan-kapal.html (diakses pada tanggal 20 November 2014)
  2. http://mukhtar-api.blogspot.com/2008/09/pengaturan-penggunaan-vms.html (diakses pada tanggal 20 November 2014)
  3. http://www.openpaper.its.ac.id/download.php/?idf=22 (diakses pada tanggal 20 November 2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar